PESAN MORAL DARI KAUM ENT DI FILM TRILOGI LORD OF THE RING

PESAN MORAL DARI KAUM ENT DI FILM TRILOGI

LORD OF THE RING

(https://www.deviantart.com/elvirawolvenkrieger/art/ENT-The-fantastic-world-of-Tolkien-399649562)

Yang pernah nonton film trilogi Lord Of The Ring mungkin atau pasti tahu tentang kaum Ent kan?

Ya, dalam trilogi Lord Of The Ring (The Two Tower) kita akan disuguhkan aksi dari kaum Ent, tepatnya saat melawan pasukan Isengard yang dipimpin Saruman The White. Kaum Ent adalah makhluk mitologi dalam kisah Lord Of The Ring karya J. R. R. Tolkien yang bentuknya menyerupai pepohonan dan mereka hidup amat sangat lama di hutan belantara termasuk di kisah Middle Earth. Mereka juga (Kaum Ent) disebut sebagai pengembala hutan dan karena umurnya yang sangat tua, kaum Ent terkenal dengan kesabarannya dan kebijaksanaannya. Dalam film Lord Of The Ring The Two Tower, kita bisa mengetahui keberadaan kaum Ent adalah di hutan Fangorn, ketika Merry dan Pippin melarikan diri dari kejaran Orc yang menahannya dan ketika Aragorn, Legolas dan Gimli sedang mencari dua Hobbit tersebut yang ternyata setelah dilacak oleh Aragorn, mereka berdua yaitu Merry dan Pippin justru memasuki hutan Fangorn yang terkenal misterius dan berbahaya. Seperti dialog yang diucapkan Gimli saat mengetahui bahwa dua Hobbit tersebut memasuki hutan Fangorn yaitu “kegilaaan apa yang membuat mereka berdua memasuki hutan Fangorn?”, perkataan Gimli tersebut menyiratkan bahwa hutan Fangorn adalah hutan yang berbahaya yang tidak seharusnya dimasuki siapapun apalagi oleh para Hobbit. Namun namanya juga melarikan diri dan ingin menyelamatkan diri, baik Merry dan Pippin tidak berpikir panjang bahkan tidak tahu menahu bahwa yang dimasuki adalah hutan Fangorn yang ternyata adalah hutan terakhir yang ditinggali kaum Ent.

Dalam Film The Two Tower, Kaum Ent yang terkenal yang kita bisa tahu bernama Treebeard. Bisa dibilang Treebeard ini adalah Ent yang tertua dan dianggap sebagai pemimpin dari kaum Ent. Sebetulnya dalam film kita bisa tahu bahwa dalam beberapa dialog awal kehadiran Treebeard ketika bertemu Merry dan Pippin, mereka (kaum Ent) menolak dipanggil pohon (Tree) dan mereka memperkenalkan diri sebagai Ent. Seperti dialog berikut:

Treebeard: Little orcs!
(Treebeard: Orc-Orc kecil!)

Pippin: It’s talking, Merry. The tree is talking.
(Pipin: Dia Berbicara, Merry. Pohon Itu Berbicara)

Treebeard: Tree?! I am no tree! I am an Ent.
(Treebeard: Pohon?! aku bukanlah pohon! aku adalah kaum Ent)

Treebeard: Treebeard, some call me.
(Treebeard: Treebeard, beberapa dari mereka memanggilku demikian)

Pippin: And whose side are you on?
(Pipin: Dan kepada siapa kamu berpihak?)

Treebeard: Side? I am on nobody’s side, because nobody is on my side, little Orc.
(Treebeard: Berpihak?, aku tidak berpihak ke siapa-siapa, karena tidak ada yang memihak kepadaku, Orc kecil)

“Nobody cares for the woods anymore.” (Treebeard)
“Tidak ada yang peduli dengan pohon lagi”,(Treebeard)

Kehadiran kaum Ent dalam trilogi Lord Of The Ring The Two Tower memberikan kejutan tersendiri dan pesan moral yang baik dan bijak. Selain mereka (kaum Ent) mengambil peran tersendiri dalam perang di Middle Earth yaitu ketika mereka memutuskan untuk menghancurkan pasukan Isengard Saruman yang sudah sangat merusak wilayah hutan, mereka juga sebagai makhluk hidup dan bagian dari kehidupan di dunia ingin memberikan pelajaran bagi siapapun yang berani merusak kehidupan hutan. Yang padahal awalnya mereka (kaum Ent) tidak peduli dengan situasi perang yang terjadi di Middle Earth dan memutuskan tidak ingin ikut campur dalam perang tersebut. Namun, setelah melihat keadaan yang sebenarnya terjadi yaitu penebangan dan penggundulan hutan habis-habisan diwilayah Isengard untuk tujuan jahat pasukan Orc Saruman. Akhirnya kesabaran Treebeard sang pemimpin kaum Ent sudah habis dan memanggil seluruh para Ent untuk ikut serta dalam melawan para perusak lingkungan hutan yaitu Saruman dan pasukannya. Seperti beberapa dialog berikut:

“Hroom, hm, come, my friends. The Ents are going to war. It is likely that we go to our doom. The last march of the Ents.” (Treebeard)
“Marilah teman-temanku. Kaum Ent akan berperang kali ini. Barangkali ini akan menjadi akhir dari kita menuju kehancuran. Perjalanan terakhir dari kaum Ent”. (Treebeard)

“We Ents have not troubled about the wars of men and wizards for a very long time. But now, something is about to happen that has not happened for an age. An Entmoot.” (Treebeard)
“Kami kaum Ent tidak punya masalah dengan perang antara manusia dan penyihir sejak dulu kala. Tapi sekarang, sesuatu yang harusnya tidak terjadi justru malah terjadi. Sebuah pertemuan para Ent”, (Treebeard)

Dalam dialog di film, ketika Treebeard melihat kerusakan yang dilakukan pasukan Orc Saruman terhadap hutan, Treebeard begitu terkejut kaget melihat penggundulan hutan yang brutal yang dilakukan para Orc. Saat itu juga Treebeard langsung mengenang masa lalunya bahwa banyak pohon-pohon di hutan Isengard dulunya adalah teman-temannya, dan sekarang Treebeard merasa sedih dan marah dengan kerusakan yang terjadi di hutan Isengard. Seperti dialog Treebeard berikut:

Treebeard: Many of these trees were my friends. Creatures I had known from nut or acorn.
(Treebeard: Banyak dari pohon-pohon ini adalah teman-temanku. Aku mengenal mereka bahkan ketika mereka masih sangat kecil)

Pippin: I’m sorry, Treebeard.
(Pipin: Maaf, Treebeard)

Treebeard: They had voices of their own.”
(Treebeard: Mereka juga berhak hidup)

“Treebeard: [after seeing the torn-down forest around Isengard] Saruman! A wizard should know better! [long loud yell] There is no curse in Elvish, Entish, or the tongues of men for this treachery.
(Treebeard: [Setelah melihat penggundulan hutan di sekitar Isengard] Saruman! Seorang penyihir harusnya lebih tahu! [sambil mengaum keras] Tidak ada toleransi lagi mau ini dilakukan oleh para kaum Elf, kaum Ent atau Manusia sekalipun untuk pengkhianatan ini)

Pippin: Look, the trees! They’re moving!
(Pipin: Lihat, pohon-pohon itu! Mereka bergerak!)

Merry: Where are they going?
(Merry: Kemana mereka akan pergi?)

Treebeard: They have business with the Orcs. My business is with Isengard tonight, with rock and stone.”
(Treebeard: Mereka mempunyai urusan dengan para Orc. Dan sekarang urusanku adalah dengan Isengard malam ini dengan benteng dan batu)

Sebelum penjelasannya, kita yang sudah menonton The Two Tower mungkin sudah tahu ya, bahwa di film kedua dari trilogi Lord Of The Ring ini karakter penyihir Saruman The White sudah berkhianat dan bersekutu dengan kekuatan Sauron, karena merasa bahwa dunia tidak bisa menang melawan kekuatan Sauron dalam arti lain, Saruman merasa tidak ada kekuatan yang jauh lebih kuat yang bisa mengalahkan Sauron dan pasukannya untuk menguasai dunia Middle Earth. Untuk itu dalam film The Two Tower, Saruman setelah bersekutu dengan Sauron untuk menguasai dunia, sang penyihir itu membuat markas pasukan di Isengard dan mencoba mengambil alih kerajaan Rohan yang dipimpin Theoden dengan cara merasuki pikiran sang raja (diguna-guna dengan sihir). Di Isengard, Saruman membuat pasukan Orc yang lebih kuat dengan nama Uruk-Hai. Untuk membuat pasukan yang banyak dan kuat, Saruman membiarkan lahan hutan berupa pohon dan ekosistemnya di Isengard ditebang-tebangi untuk bahan bakar pembuatan senjata dan lain-lain.

[about Orcs] They come with fire, they come with axes… gnawing, biting, breaking, hacking, burning! Destroyers and usurpers, curse them!” (Treebeard)
[Tentang para Orc] “Mereka datang dengan api, mereka datang dengan kapak, mereka menggerogoti, menusuk, mematahkan, menerjang dan membakar! Merusak dan merampas, terkutuklah mereka” (Treebeard)

Ulah Saruman sebagai seorang penyihir tingkat Putih (terkuat) dan paling dihormati diantara para penyihir atau Istari sangat mengecewakan. Bukan hanya berkhianat, Saruman juga menjadi dalang kerusakan hutan dan justru membiarkan keadaan semakin buruk. Yang seharusnya seorang penyihir adalah sosok yang melindungi yang lemah, penuh kebijaksanaan dan peduli terhadap keberlangsungan kehidupan alam. Sebagai panutan diantara para penyihir, Saruman harusnya paling tahu terhadap hal-hal yang merusak kehidupan bukan justru sebaliknya malah menjadi otak dari kerusakan tersebut bahkan bersekutu dengan kekuatan jahat Sauron. Dalam The Two Tower, memang terfokus terhadap akhir kisah Saruman dan pasukan Isengard yang dipimpinnya untuk menghancurkan bahkan mengambil alih kerajaan Rohan yang dipimpin Theoden meskipun pada akhirnya semua itu tidak berhasil. Seorang penyihir terkuat yang harusnya menjadi pion nomor satu dalam mengalahkan kekuatan jahat Sauron justru malah berkhianat dan menjadi sekutu kekuatan jahat karena merasa tidak ada yang mampu mengalahkan kekuatan Sauron. Seorang penyihir yang harusnya memiliki kebijaksanaan dalam memelihara lingkungan alam justru malah menjadi perusak lingkungan alam.

Karena itulah Treebeard merasa kecewa dan marah terhadap apa yang dilakukan Saruman di Isengard. Seseorang yang harusnya paling terdepan menjaga kelestarian alam dengan kebijaksanaannya dan pengetahuannya malah justru jadi dalang pengerusakan tersebut demi bisa berkuasa dan mematuhi kekuatan jahat Sauron. Pada akhirnya kaum Ent bersama-sama menyerang menara Isengard melawan pasukan Orc dan kaum Ent dalam film juga membuka aliran air yang dibendung oleh para Orc agar tetap mengalir melintasi hutan-hutan. Maka luluh lantahlah pasukan Orc Saruman karena derasnya aliran air yang terjun dari bendungan yang dihancurkan para Ent. Dan Saruman tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya ketakutan melihat kejadian tersebut dari atas menara.

Dari sinopsis yang coba saya tuliskan diatas tentang perjalanan dan perjuangan kaum Ent di film Lord Of The Ring The Two Tower, kita bisa memetik pesan moral yang amat berguna bagi kehidupan di dunia terutama kehidupan ekosistem alam, antara lain:

1. Bahwa hutan dan segala ekosistem didalamnya mempunyai hak untuk hidup layaknya manusia karena hutan dan segala yang ada didalamnya merupakan bagian dari dunia ini dan mempunyai peran vital bagi keberlangsungan hidup Bumi.

2. Manusia seharusnya menjadi yang paling mengerti karena di beri akal dan nurani untuk bisa menjaga dan melestarikan alam baik itu di darat dan di laut bukan malah sebaliknya malah merusak, mengeksploitasi, mengeruk dengan begitu rakusnya hanya untuk kepentingan pribadi atau golongan.

3. Mereka yang mempunyai ilmu pengetahuan yang bagus tentang ekosistem alam dan lingkungan dan mempunyai otoritas mengendalikan sumber daya alam harusnya paham apapun jenis kegiatan yang merusak dan mengeksploitasi sumber daya alam secara berlebihan bahkan sampai merusak ekosistem hayati di sekitarnya tidak bisa dibenarkan atas alasan apapun. Seperti kata Treebeard “Terkutuklah mereka yang datang untuk merusak hutan dan lingkungan sekitarnya layaknya para Orc”

4. Kehidupan di dunia ini bukan hanya tentang manusia, kita semua hidup berdampingan dan saling keterkaitan, bilamana lingkungan alam rusak maka manusia pun akan menanggung akibatnya dengan bencana alam yang tak terhindarkan.

5. Terakhir, Mohon untuk tidak menjadi manusia rakus terhadap pengerukan dan eksploitasi sumber daya alam demi kepentingan material semata, banyak hak-hak mahkluk hidup, ekosistem baik itu tumbuhan dan binatang yang mempunyai hak untuk hidup seperti kita manusia, bahkan manusia disekitar pun akan terkena dampaknya bila lingkungan alam tempat mereka tinggal terkena dampak eksploitasi sumber daya alam atas alasan apapun.

Sumber ilustrasi Gambar:
https://www.deviantart.com/elvirawolvenkrieger/art/ENT-The-fantastic-world-of-Tolkien-399649562

Komentar

POSTINGAN POPULER

MENGOBATI IKAN MAS KOKI YANG TERKENA PENYAKIT BERCAK MERAH DI BADAN

KATA-KATA BIJAK THE ANCIENT ONE DI FILM DR. STRANGE (2016)

KISAH RONALD READ DAN RICHARD FUSCONE

CARA MENINGKATKAN OVER PEMAIN DAN MELATIH PEMAIN DALAM GAME FC MOBILE

PERBEDAAN POIN KOMPETITIF DAN POIN KOMPETITIF LANJUTAN PADA FC MOBILE

PESAN MORAL DALAM DIALOG FILM TEARS OF THE SUN

LEBIH MENGENAL INFJ

REVIEW BUKU THE INTERPRETATION OF DREAMS (TAFSIR MIMPI) SIGMUND FREUD

REVIEW ALBUM NIGHTMARE AVENGED SEVENFOLD

INFJ DOORSLAM